Pembuatan Sepatu Handmade


Perindustrian sepatu saat ini sangat berkembang dengan cepat di seluruh dunia dengan muncul nya brand brand baru yang mampu bersaing dengan dengan brand lama yang sudah lebih dulu menggeluti perindustrian sepatu. Khusus nya di Indonesia sendiri banyak sekali brand local yang sangat bagus dan berkualitas, kita sebut saja sebagai bahan perbandingan SAGARA, CHEVALIER, KOKU FOOTWEAR, dan banyak lagi.

Dari brand local Indonesia di atas mereka mengedepankan konsep Handmade sebagai acuan dasar pembuatan sepatu, kenapa handmade? Karena karya handmade dinilai sangat prestigious bagi kalangan pecinta seni, dengan karya handmade dikatakan sebagai buah karya seni si pengrajin sepatu itu sendiri.

Dalam pembuatan sepatu yang membedakannya terdapat di kostruksi sepatu. Konstruksi sepatu merupakan teknik yang digunakan ketika menggabungkan antara upper dengan sole. Sebelum menjelaskan tahapan pembuatan sepatu secara rinci alangkah lebih baik nya jika kita mengetahui perbedaan dari konstruksi sepatu. Sebenarnya ada banyak sekali konstruksi pembuatan sepatu yang sudah diketahui akan tetapi saya hanya akan menjelaskan lima diantaranya yang sering digunakan:

1.   Cementing: merupakan teknik yang digunakan dengan cara menempel kan sole dengan upper menggunakan lem sebagai perekat setelah itu dimasukan kedalam mesin press untuk menambah kuat daya lekat dari lem itu sendiri. Teknik ini menggunakan kekuatan lem sebagai dasar utama.

1.1  Cementing.

2.    Blake stitch: teknik ini tidak hanya menggunakan lem sebagai kekuatan utamanya akan tetapi menambahkan teknik stitching dari atas bengsole kebawah menembus outsole sehingga sole dan upper tidak akan mudah untuk copot.

2.1 Blake stitch.

3.    Goddyear welted: teknik ini agak sedikit special karena sebelum menempelkan upper dengan sole menggunakan welt/pleteran sebagai penghubung. Penggunaan welt ini sangat penting dan pemasangannya sedikit rumit, dengan cara menjahit welt dengan bengsole lihat pict. Setelah pemasangan welt baru pemasangan sole dengan menggunakan stitching dari welt ke sole. Dari atas hanya akan terlihat satu jalur jahitan di bagian welt.

3.1  Goodyear Welted

4. Veldtshoen: teknik ini adalah pengembangan dari Goodyear welted hanya saja yang membedakanya adalah penggunaan ujung upper bagian pinggir kedepan yang menjadi bemper di atas welt dan dijahit. Setelah itu stitching dari welt ke sole. Dari atas akan terlihat dua jalur jahitan, jahitan pertama bemper upper ke welt dan jahitan kedua dari welt ke sole.
4.1  Veldtschoen

5. Cadenon/trisole: teknik sama persis dengan Goodyear welted akan tetapi cadenon menggunakan tiga lapisan sole dalam penggunaanya. Jika dilihat dari atas akan terlihat tiga jalur jahitan, jahitan pertama menggabungkan upper dan welt, jahitan kedua menggabungkan welt dengan midsole dan jahitan ketiga menggabungkan welt dengan outsole.
5.1  Trisoles

Setelah mengetahui konstruksi sepatu sekarang kita akan masuk ke tahapan-tahapan pembuatan sepatu. Pada bagian ini kita akan mengetahui langkah-langkah pembuatan sepatu dari awal sampai akhir. 

            Yang pertama adalah Produksi Upper.

·         Penentuan SHOELAST, shoelast adalah cetakan sepatu yang digunakan sebagai dasar bentuk dari sepatu, kenapa shoelast di simpan di urutan pertama karena menurut hasil survey ke beberapa brand shoelast merupakan identitas utama bagi brand dan karyanya. Shoelast ini bisa dibeli di beberapa toko  bahan sepatu atau bisa custom ke pengrajin shoelast jika ingin sesuatu yang special dan artistik.

·       Pattern Process. Pembuatan pattern/pola sepatu merupakan representasi dari design sepatu. Setiap orang pasti punya selera masing masing soal design atau model sepatu yang diinginkan.

·        Selecting: selecting adalah tahapan dimana isi nya adalah proses pemilihan bahan (bahan: kulit, kanvas, jeans, wetluk, sintetis, dll tergantung selera)

·     Clicking. Dengan sudah ada nya pola sepatu dan bahan yang di inginkan sekarang masuk keproses clicking. Guratkan pola ke bahan yang akan digunakan sebagai upper sepatu,

·       Cutting. Potong bahan yang sudah di guratkan atau tadi menjadi beberapa bagian sesuai pola yang dibutuhkan.

·         Stitching Upper. Ini merupakan proses dimana pola yang sudah dibuat pada bahan dan sudah di cutting tadi digabungkan dengan cara dijahit menjadi satu bagian yang kita sebut Upper.

           Penggabungan Upper dan Sole.

·     Lasting. Merupakan proses dimana mencetak upper yang sudah jadi ke shoelast sehingga membentuk sebuah sepatu. Pada tahapan ini bentuk dasar sepatu sudah bisa dilihat dengan jelas.

·       Pemasangan sole. Pada bagian ini adalah proses dimana kualitas sepatu ditentukan, setelah tadi penjelasan soal konstruksi sepatu sudah ada dan dijelaskan, disinilah teknik itu digunakan, bisa menggunakan teknik cementing, atau menggunakan teknik blake sticth, atau menggunakan teknik goodyear welted , atau menggunakan teknik veldtschoen, dan atau teknik cadenon. Pilihlan konstruksi yang tepat karena sangat berpengaruh pada durabillitas sepatu itu sendiri. 



 Finishing.
·         Menghapus bekas tinta pulpen pola menggunakan pembersih tinta

·     Membersihkan sepatu dari kotoran lem yang biasanya terdapat pada bagian sela sela jahitan upper.

·         Pemasangan eyelette.

·       Make up. Sama hal nya dengan wajah sepatu juga terkadang di make up. Bisa menggunakan kiwi, mink oil, dll

·         Pemasangan footbed atau dampal kaki agar terasa nyaman ketika di pakai.
·      Pemilihan dan pemasangan tali sepatu, bisa pake yang standard, bisa pake tali lilin, dll sesuai selera.

·         Sepatu siap untuk di pakai.

Demikian penjelasan mengenai pembuatan sepatu dengan cara handmade yang saya ketahui mudah-mudahan bermanfaat.

- sumber google

Share:

0 comments